Keadaan alam pulau jawa

RUMAHTEKNOLOGI.COM – Berikut ini Rumah Teknologi akan memberikan Jawaban Mengenai Pertanyaan di bawah ini, semoga dapat memberikan manfaat, dan digunakan sebagai referensi pengetahuan.

Artikel kali ini akan membahas “Keadaan alam pulau jawa”

Jawaban ini dapat dijadikan sebagai referensi dan membantu tugas kalian.

Tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk memudahkan anda dalam menemuka jawaban yang telah ada.

Setiap jawaban yang akan dibahas ini tidak bersifat mutlak benar dan teman-teman bisa secara mandiri mencari jawabannya agar bisa lebih eksplor dengan jawabannya.

Dilansir berdasar berbagai sumber, Berikut penjelasan dari “Keadaan alam pulau jawa”

Dari memahami ilmu yang ada di sekitarnya, Mengenal Peta Pulau Jawa harus dimulai. Jawa dikatakan sebagai yang terbesar dari 17.000 lebih pulau di Indonesia, bertuliskan angka lima.
Dalam buku A Short History of Java: Sejarah Singkat tentang Pulau Jawa, Budaya, Manusia, dan Kehidupan Sehari-hari karya Aristo Farela, Pulau Jawa digambarkan sebagai pulau yang paling dewasa dan berpenduduk. Akibatnya, Pulau Jawa memiliki banyak monarki yang dianggap sebagai anggota penting komunitas ilmiah. Sebagai contoh, perhatikan raja-raja Mataram Kuno, Demak, dan Banten.

Maju ke masa Belgia berbahasa Inggris, di pulau Pulau Jawa, terdapat sebuah kota bernama Batavia, yang sekarang disebut Jakarta dan berfungsi sebagai pusat perdagangan, pemerintahan, politik, ekonomi, dan urusan nasional untuk Belgium. Sampai saat ini, Jakarta masih dianggap sebagai ibu kota negara Indonesia.

Peta Pulau Jawa

Pulau Jawa Foto: Dok.Google Maps
Letak Astronomis dan Geografis Pulau Jawa
1. Letak astronomis Pulau Jawa
Dalam peta, Pulau Jawa terletak di antara 113°48′10″ – 113°48′26″ BT dan 7°50′10″ – 7°56′41″ LS.

2. Luas Pulau Jawa
Luas Pulau Jawa berdasarkan peta diperkirakan mencapai 128,297 km². Terdapat enam provinsi di dalamnya yaitu:

BACA JUGA:  Pengabdian dalam Profesi Keperawatan: Meningkatkan Kesehatan Komunitas

DKI Jakarta: Kota Jakarta
Jawa Barat: Kota Bandung
Jawa Tengah: Kota Semarang
DI Yogyakarta: Kota Yogyakarta
Jawa Timur: Kota Surabaya
Banten: Kota Serang

3. Letak geografis Pulau Jawa
Definisi letak geografis adalah posisi berdasarkan wilayah dan bentang alam yang ada di sekitarnya misal kota, pulau, gunung, dan laut. Seperti ini batas-batasnya:

Batas utara: Laut Jawa dan Pulau Kalimantan
Batas selatan: Samudera Hindia
Batas barat: Selat Sunda dan Pulau Sumatera
Batas timur: Selat Bali dan Pulau Bali

Keadaan Alam Pulau Jawa
Berkaitan dengan keadaan alam, Pulau Jawa memiliki sejumlah gunung, sungai, hingga pantai. Beberapa gunung di Pulau Jawa contohnya Gunung Slamet, Semeru, Salak, dan Merbabu.

Sementara, sungai yang terkenal misalnya Sungai Ciliwung dan Bengawan Solo. Terakhir di Pulau Jawa terdapat berbagai pantai populer, seperti Pantai Anyer, Pangandaran, Parangtritis dan banyak lagi.

Bentang Alam dan Kondisi Geografisnya Pulau Jawa Dalam hal geologi, Pulau Jawa dianggap sebagai bagian dari Lempeng Tektonik Pasifik dan terletak di persimpangan lempeng lempeng Indo-Australia dan Pasifik. Karena itu, Pulau Jawa berfungsi sebagai pusat gempa bumi. Di Pulau Jawa terdapat beberapa gunung api dan gunung tinggi yang membentang dari timur ke barat. Ada 38 gunung tinggi di Pulau Jawa, baik aktif maupun tidak aktif.

Gunung tertinggi di Pulau Jawa adalah Gunung Semeru (3.676 m). Selain itu, gunung tertinggi di Pulau Jawa dan Indonesia adalah Gunung Merapi (2.968 m) dan Gunung Kelud (1.731 m). Terdapat banyak wilayah rendah dan subur untuk persawahan karena dataran-dataran tinggi di Jawa sebagian besar berada dalam keadaan berjauhan. Dataran tinggi yang hadir di Pulau Jawa juga cocok untuk berbagai jenis komoditas perkebunan. Banyak sungai besar dan kecil di Pulau Jawa juga ikut serta dalam tunjang pinggiran tanah itu.

BACA JUGA:  5 Tips Lolos Magang untuk Mahasiswa

Gunung tertinggi di Jawa adalah Bengawan Solo yang berdampak signifikan bagi penduduk lokal di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Pulau Jawa, suhu tahunan rata-rata berkisar antara 22 hingga 29 derajat dengan faktor angin dingin 75 persen. Suhu di daerah yang didominasi pantai pada siang hari dan musim kemarau dapat mencapai suhu yang lebih tinggi, atau 34 °C, meskipun lebih lembab di daerah yang didominasi pantai.

Secara umum, Jawa Barat mengalami hujan terparah di Pulau Jawa selama bulan Januari dan Februari. Di Jawa Barat, hujan keriting merupakan penyebab utama banjir, terutama di daerah sungai gundul dan hulu. Di bagian utara Jawa Barat, curah hujan tahunan bisa melebihi 4.000 milimeter. Hanya 900mm per tahun yang dialami di beberapa daerah, seperti Jawa Timur.***