Contoh Susunan Proposal PKM Pengabdian Masyarakat (PKM M)

Contoh Susunan Proposal PKM Pengabdian Masyarakat (PKM M)

Berikut ini akan disajikan contoh proposal PKM Pengabdian Masyarakat dengan tema "Pemanfaatan Daun Sirih Merah Sebagai Sikat Jarban (Sosialisasi Kesehatan Dan Pengajaran Obat Tradisional) Dalam Upaya Penuntasan Gatal-Gatal Di Pondok Pesantren Darussa'adah".

Proposal ini bertujuan untuk mengatasi masalah gatal-gatal atau jarban yang sering terjadi di pondok pesantren, dengan memanfaatkan daun sirih merah sebagai obat tradisional.

Melalui sosialisasi kesehatan dan pengajaran obat tradisional, diharapkan para santri dapat memahami pentingnya menjaga kebersihan serta mengimplementasikan penggunaan daun sirih merah sebagai sikat jarban.

Dengan demikian, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman di Pondok Pesantren Darussa'adah.

Ringkasan

Gatal-gatal atau yang dikenal dengan sebutan Jarban adalah penyakit kulit yang umum terjadi di pondok pesantren. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti kurang menjaga kebersihan, kurangnya pengaturan tempat tidur, berbagi pakaian dan handuk dengan sesama teman, serta keadaan air yang kurang bersih.

Untuk menangani masalah ini, perlu dilakukan sosialisasi kesehatan dan pengajaran obat tradisional menggunakan daun sirih merah.

Daun sirih merah memiliki kandungan minyak atsiri sebanyak 1-4,2%, air, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin A, B, C, yodium, gula, anti bakteri, dan pati.

Daun sirih merah dapat tumbuh subur pada daerah yang dingin, teduh, dengan ketinggian 300-1000 m. Tanaman ini sangat baik pertumbuhannya apabila mendapatkan sekitar 60-75% cahaya matahari.

Sosialisasi dan pengajaran obat tradisional ini bertujuan untuk mendidik, mencerahkan, dan memberdayakan para santri mengenai manfaat daun sirih merah dalam menangani gatal-gatal.

Dengan adanya pemahaman mengenai penggunaan daun sirih merah sebagai obat tradisional, diharapkan dapat menciptakan lingkungan pesantren yang lebih sehat dan memberikan kenyamanan bagi setiap santri.

1. Latar Belakang

Pondok pesantren memiliki peran penting dalam pendidikan non-formal dan telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Namun, permasalahan kesehatan di dalam pesantren masih sulit diatasi, terutama masalah gatal-gatal yang sering dialami oleh para santri.

Gatal-gatal adalah sensasi tidak nyaman pada kulit yang terasa seolah ada sesuatu yang merayap dan membuat orang ingin menggaruk daerah yang terkena.

Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan gatal-gatal ini adalah dengan memanfaatkan daun sirih merah. Tanaman sirih merah mudah diperoleh dan dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang dingin dan tidak terlalu terkena sinar matahari langsung.

Daun sirih merah mengandung minyak atsiri yang memiliki sifat anti bakteri, sehingga dapat mengganggu proses terbentuknya membran atau dinding sel bakteri.

Dalam rangka menangani permasalahan gatal-gatal di pondok pesantren, perlu dilakukan sosialisasi kesehatan dan pengajaran obat tradisional menggunakan daun sirih merah.

Sosialisasi ini akan mencakup pengajaran mengenai pola hidup bersih serta pemanfaatan daun sirih merah sebagai obat tradisional yang mudah diperoleh atau ditanam.

2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan dari proyek pengabdian masyarakat ini adalah:

Menyosialisasikan pentingnya kesehatan dan pola hidup bersih kepada para santri di Pondok Pesantren Darussa'adah.
Mengajarkan penggunaan daun sirih merah sebagai obat tradisional untuk mengatasi gatal-gatal.

Menciptakan lingkungan pesantren yang sehat dan nyaman bagi para santri.

Sasaran dari proyek ini adalah seluruh santri Pondok Pesantren Darussa'adah yang mengalami masalah gatal-gatal. Diharapkan bahwa melalui sosialisasi dan pengajaran obat tradisional, para santri akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat mereka terapkan dalam menjaga kesehatan dan mengatasi gatal-gatal.

3. Metode Pelaksanaan

Proyek ini akan dilaksanakan melalui beberapa langkah sebagai berikut:

3.1. Survei Awal

Mengumpulkan data mengenai jumlah santri yangmengalami masalah gatal-gatal di Pondok Pesantren Darussa'adah.

Menentukan tingkat keparahan gatal-gatal yang dialami oleh para santri.

3.2. Sosialisasi Kesehatan

Mengadakan sesi sosialisasi mengenai pentingnya kesehatan dan pola hidup bersih kepada para santri.
Menerangkan penyebab gatal-gatal dan cara pencegahannya, seperti menjaga kebersihan diri, tidak berbagi pakaian atau handuk, serta menjaga kebersihan lingkungan.
Menjelaskan manfaat daun sirih merah sebagai obat tradisional untuk mengatasi gatal-gatal, termasuk cara penggunaannya.

3.3. Pengajaran Obat Tradisional

Memberikan pengajaran mengenai cara menanam dan merawat tanaman daun sirih merah.
Mengajarkan cara mengolah daun sirih merah menjadi obat tradisional yang efektif untuk mengatasi gatal-gatal.
Mengedukasi para santri mengenai dosis yang tepat dan cara penggunaan obat tradisional daun sirih merah.

3.4. Pendampingan dan Evaluasi

Melakukan pendampingan terhadap para santri dalam penerapan pengobatan dengan daun sirih merah.
Melakukan evaluasi berkala terhadap efektivitas pengobatan dan perubahan kondisi gatal-gatal pada para santri.
4. Rencana Kegiatan

Berikut adalah rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam proyek ini:

Bulan 1:

Survei awal untuk mengumpulkan data mengenai masalah gatal-gatal di pondok pesantren.
Persiapan materi sosialisasi kesehatan dan pengajaran obat tradisional.

Bulan 2:

Sosialisasi kesehatan kepada para santri, termasuk penyebab dan pencegahan gatal-gatal.
Pengajaran mengenai pemanfaatan daun sirih merah sebagai obat tradisional.

Bulan 3:

Pengajaran lanjutan mengenai penggunaan daun sirih merah.

Praktik pengolahan daun sirih merah menjadi obat tradisional.

Bulan 4:

Pendampingan terhadap para santri dalam penerapan pengobatan dengan daun sirih merah.
Evaluasi efektivitas pengobatan dan perubahan kondisi gatal-gatal pada para santri.
5. Output yang Dihasilkan
Materi sosialisasi kesehatan dan pengajaran obat tradisional.
Panduan penggunaan daun sirih merah sebagai obat tradisional.
Laporan hasil survei awal dan evaluasi pengobatan.
6. Anggaran

Berikut adalah perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek ini:

Biaya transportasi: XXXX
Biaya materi sosialisasi dan pengajaran: XXXX
Biaya pendampingan dan evaluasi: XXXX
Lain-lain: XXXX

Total anggaran yang dibutuhkan: XXXX

7. Sumber Daya yang Diperlukan
Tenaga pengajar yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang kesehatan dan pengobatan tradisional.
Bahan-bahan sosialisasi dan pengajaran, termasuk materi presentasi, materi praktik, dan panduan penggunaan daun sirih merah.

Sarana dan prasarana yang memadai untuk pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pengajaran.
Kesimpulan

Dengan melakukan sosialisasi kesehatan dan pengajaran obat tradisional menggunakan daun sirih merah, diharapkan dapat mengatasi masalah gatal-gatal di Pondok Pesantren Darussa'adah.

Melalui pemahaman mengenai pentingnya kesehatan dan penggunaan daun sirih merah sebagai obat tradisional, para santri diharapkan dapat menjaga kebersihan diri, menghindari gatal-gatal, dan menciptakan lingkungan pesantren yang sehat dan nyaman.

Berikut ini akan disajikan contoh proposal PKM Pengabdian Masyarakat dengan tema “Pemanfaatan Daun Sirih Merah Sebagai Sikat Jarban (Sosialisasi Kesehatan Dan Pengajaran Obat Tradisional) Dalam Upaya Penuntasan Gatal-Gatal Di Pondok Pesantren Darussa’adah”.

Proposal ini bertujuan untuk mengatasi masalah gatal-gatal atau jarban yang sering terjadi di pondok pesantren, dengan memanfaatkan daun sirih merah sebagai obat tradisional.

Melalui sosialisasi kesehatan dan pengajaran obat tradisional, diharapkan para santri dapat memahami pentingnya menjaga kebersihan serta mengimplementasikan penggunaan daun sirih merah sebagai sikat jarban.

Dengan demikian, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman di Pondok Pesantren Darussa’adah.

Ringkasan

Gatal-gatal atau yang dikenal dengan sebutan Jarban adalah penyakit kulit yang umum terjadi di pondok pesantren. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti kurang menjaga kebersihan, kurangnya pengaturan tempat tidur, berbagi pakaian dan handuk dengan sesama teman, serta keadaan air yang kurang bersih.

Untuk menangani masalah ini, perlu dilakukan sosialisasi kesehatan dan pengajaran obat tradisional menggunakan daun sirih merah.

Daun sirih merah memiliki kandungan minyak atsiri sebanyak 1-4,2%, air, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin A, B, C, yodium, gula, anti bakteri, dan pati.

Daun sirih merah dapat tumbuh subur pada daerah yang dingin, teduh, dengan ketinggian 300-1000 m. Tanaman ini sangat baik pertumbuhannya apabila mendapatkan sekitar 60-75% cahaya matahari.

Sosialisasi dan pengajaran obat tradisional ini bertujuan untuk mendidik, mencerahkan, dan memberdayakan para santri mengenai manfaat daun sirih merah dalam menangani gatal-gatal.

BACA JUGA:  Tahap-Tahap Kegiatan Pengabdian Masyarakat Untuk Meningkatkan Legalitas Usaha UMKM di Surabaya

Dengan adanya pemahaman mengenai penggunaan daun sirih merah sebagai obat tradisional, diharapkan dapat menciptakan lingkungan pesantren yang lebih sehat dan memberikan kenyamanan bagi setiap santri.

1. Latar Belakang

Pondok pesantren memiliki peran penting dalam pendidikan non-formal dan telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Namun, permasalahan kesehatan di dalam pesantren masih sulit diatasi, terutama masalah gatal-gatal yang sering dialami oleh para santri.

Gatal-gatal adalah sensasi tidak nyaman pada kulit yang terasa seolah ada sesuatu yang merayap dan membuat orang ingin menggaruk daerah yang terkena.

Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan gatal-gatal ini adalah dengan memanfaatkan daun sirih merah. Tanaman sirih merah mudah diperoleh dan dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang dingin dan tidak terlalu terkena sinar matahari langsung.

Daun sirih merah mengandung minyak atsiri yang memiliki sifat anti bakteri, sehingga dapat mengganggu proses terbentuknya membran atau dinding sel bakteri.

Dalam rangka menangani permasalahan gatal-gatal di pondok pesantren, perlu dilakukan sosialisasi kesehatan dan pengajaran obat tradisional menggunakan daun sirih merah.

Sosialisasi ini akan mencakup pengajaran mengenai pola hidup bersih serta pemanfaatan daun sirih merah sebagai obat tradisional yang mudah diperoleh atau ditanam.

2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan dari proyek pengabdian masyarakat ini adalah:

  • Menyosialisasikan pentingnya kesehatan dan pola hidup bersih kepada para santri di Pondok Pesantren Darussa’adah.
  • Mengajarkan penggunaan daun sirih merah sebagai obat tradisional untuk mengatasi gatal-gatal.
  • Menciptakan lingkungan pesantren yang sehat dan nyaman bagi para santri.

Sasaran dari proyek ini adalah seluruh santri Pondok Pesantren Darussa’adah yang mengalami masalah gatal-gatal. Diharapkan bahwa melalui sosialisasi dan pengajaran obat tradisional, para santri akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat mereka terapkan dalam menjaga kesehatan dan mengatasi gatal-gatal.

BACA JUGA:  RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN RANGKAIAN LISTRIK PARALEL

3. Metode Pelaksanaan

Proyek ini akan dilaksanakan melalui beberapa langkah sebagai berikut:

3.1. Survei Awal

  • Mengumpulkan data mengenai jumlah santri yangmengalami masalah gatal-gatal di Pondok Pesantren Darussa’adah.
  • Menentukan tingkat keparahan gatal-gatal yang dialami oleh para santri.

3.2. Sosialisasi Kesehatan

  • Mengadakan sesi sosialisasi mengenai pentingnya kesehatan dan pola hidup bersih kepada para santri.
  • Menerangkan penyebab gatal-gatal dan cara pencegahannya, seperti menjaga kebersihan diri, tidak berbagi pakaian atau handuk, serta menjaga kebersihan lingkungan.
  • Menjelaskan manfaat daun sirih merah sebagai obat tradisional untuk mengatasi gatal-gatal, termasuk cara penggunaannya.

3.3. Pengajaran Obat Tradisional

  • Memberikan pengajaran mengenai cara menanam dan merawat tanaman daun sirih merah.
  • Mengajarkan cara mengolah daun sirih merah menjadi obat tradisional yang efektif untuk mengatasi gatal-gatal.
  • Mengedukasi para santri mengenai dosis yang tepat dan cara penggunaan obat tradisional daun sirih merah.

3.4. Pendampingan dan Evaluasi

  • Melakukan pendampingan terhadap para santri dalam penerapan pengobatan dengan daun sirih merah.
  • Melakukan evaluasi berkala terhadap efektivitas pengobatan dan perubahan kondisi gatal-gatal pada para santri.

4. Rencana Kegiatan

Berikut adalah rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam proyek ini:

Bulan 1:

  • Survei awal untuk mengumpulkan data mengenai masalah gatal-gatal di pondok pesantren.
  • Persiapan materi sosialisasi kesehatan dan pengajaran obat tradisional.

Bulan 2:

  • Sosialisasi kesehatan kepada para santri, termasuk penyebab dan pencegahan gatal-gatal.
  • Pengajaran mengenai pemanfaatan daun sirih merah sebagai obat tradisional.

Bulan 3:

  • Pengajaran lanjutan mengenai penggunaan daun sirih merah.
  • Praktik pengolahan daun sirih merah menjadi obat tradisional.

Bulan 4:

  • Pendampingan terhadap para santri dalam penerapan pengobatan dengan daun sirih merah.
  • Evaluasi efektivitas pengobatan dan perubahan kondisi gatal-gatal pada para santri.
BACA JUGA:  Contoh Laporan KKN

5. Output yang Dihasilkan

  • Materi sosialisasi kesehatan dan pengajaran obat tradisional.
  • Panduan penggunaan daun sirih merah sebagai obat tradisional.
  • Laporan hasil survei awal dan evaluasi pengobatan.

6. Anggaran

Berikut adalah perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek ini:

  • Biaya transportasi: XXXX
  • Biaya materi sosialisasi dan pengajaran: XXXX
  • Biaya pendampingan dan evaluasi: XXXX
  • Lain-lain: XXXX

Total anggaran yang dibutuhkan: XXXX

7. Sumber Daya yang Diperlukan

  • Tenaga pengajar yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang kesehatan dan pengobatan tradisional.
  • Bahan-bahan sosialisasi dan pengajaran, termasuk materi presentasi, materi praktik, dan panduan penggunaan daun sirih merah.
  • Sarana dan prasarana yang memadai untuk pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pengajaran.

Kesimpulan

Dengan melakukan sosialisasi kesehatan dan pengajaran obat tradisional menggunakan daun sirih merah, diharapkan dapat mengatasi masalah gatal-gatal di Pondok Pesantren Darussa’adah.

Melalui pemahaman mengenai pentingnya kesehatan dan penggunaan daun sirih merah sebagai obat tradisional, para santri diharapkan dapat menjaga kebersihan diri, menghindari gatal-gatal, dan menciptakan lingkungan pesantren yang sehat dan nyaman.

`